SPR Gemparkan Pasar, Lelang Aset dengan Sistem Beauty Contest untuk Pacu Pendapatan

Pekanbaru, GarisKhatulistiwa.com – Sarana Pembangunan Riau (SPR) bersiap melakukan transformasi besar-besaran dengan mengubah strategi pengelolaan asetnya.
Perusahaan akan menerapkan sistem lelang Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) secara terbuka dengan prinsip “Beauty Contest”, dimana pemenang ditentukan oleh nilai investasi tertinggi, bukan penawaran terendah.
Strategi baru ini diumumkan langsung oleh Direktur SPR, Ida Yulita Susanti, usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Riau Jalan Jend Sudirman, Rabu (17/9/2025).
“Intinya, pada tahun 2026, hotel dan aset lainnya yang dimiliki SPR akan berubah wajah dengan royalti dan dividen yang jauh lebih baik daripada sekarang,” tegas Ida Yulita dengan optimis.
Investor dari Berbagai Sektor Dipersilakan
Ida memaparkan bahwa mekanisme lelang ini terbuka untuk semua kalangan investor, tanpa terkecuali dan tidak terpaku pada operator lama. Artinya, aset strategis seperti hotel berpotensi dikelola oleh pengembang dari sektor lain, misalnya restoran, asalkan menawarkan nilai investasi terbaik.
“Prinsipnya Beauty Contest, investasi paling tertinggi itulah yang akan memenangkan. Dari hitungan kami, bagi hasil yang didapatkan SPR bisa melonjak signifikan, mencapai 60 hingga 70 persen,” ujarnya.
Untuk memastikan strategi ini berjalan optimal, SPR telah membentuk tim khusus yang terdiri dari orang-orang pilihan untuk menangani proses lelang.
Fokus pada Penyelesaian Masa Lalu dan Transparansi ke Depan
Di sisi lain, Ida menegaskan komitmen kuatnya untuk membersihkan tata kelola keuangan SPR. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menyelesaikan pertanggungjawaban masa lalu dan membangun fondasi perusahaan yang sehat.
Sebagai bukti komitmen transparansi, SPR telah menggandeng Guru Besar dan lembaga independen untuk melakukan audit menyeluruh terhadap keuangan perusahaan.
“Alhamdulillah, semua pertanggungjawaban keuangan akan kami transparansikan ke depannya. Kami fokus pada tiga pilar: penataan tata kelola keuangan, penyelamatan aset, dan pengembangan bisnis,” jelas Ida.
Ia juga membenarkan bahwa pergantian jajaran direksi adalah bagian dari langkah penyehatan perusahaan. Tujuannya jelas: menjadikan SPR sebagai perusahaan yang sehat dan mampu memberikan kontribusi dividen yang optimal kepada pemegang saham utamanya, yaitu Pemerintah Provinsi Riau.
“Untuk teknis lebih lanjut, kami tunggu hasil audit nanti. Hasil audit tersebut juga akan kami ekspos ke publik terkait segala temuan yang ada,” pungkasnya.
Dengan langkah strategis ini, SPR tidak hanya berambisi menyelamatkan aset, tetapi juga mentransformasikannya menjadi mesin pendapatan yang berkontribusi signifikan bagi kesejahteraan daerah Riau. (Rima)
Tulis Komentar