Obrolan Ringan, Pesan Penting, Babinsa Muara Fajar Barat Dekatkan Diri ke Warga

Pekanbaru, GarisKhatulistiwa.com - Kamis siang (14/08/2025) di Kelurahan Muara Fajar Barat, Kecamatan Rumbai Barat, udara terasa agak hangat. Sebuah warung kopi di tepi jalan menjadi tempat berteduh dari teriknya matahari. Bau kopi hitam yang baru diseduh bercampur dengan aroma gorengan yang baru diangkat dari minyak panas. Di sudut warung, terdengar suara gelas beradu pelan dengan sendok, menambah hangat suasana.
Di tengah keramaian santai itu, Sertu Guntur, Babinsa Koramil 08/Rumbai Barat Kodim 0301/Pekanbaru, duduk bersama beberapa warga di meja kayu panjang. Tidak ada sekat antara aparat dan masyarakat semuanya bercampur dalam obrolan ringan yang mengalir apa adanya.
“Kalau sampah dibuang sembarangan, kita sendiri yang rugi. Mari biasakan membuang di tempatnya, dan jangan dibakar sembarangan, apalagi di musim panas begini,” ujar Sertu Guntur sambil menatap satu per satu wajah warga, memastikan pesannya tersampaikan.
Salah satu warga, sambil mengaduk kopi tubruknya, menimpali, “Betul, Pak. Kemarin tetangga bakar sampah, asapnya sampai masuk ke rumah. Anak-anak jadi batuk.” Obrolan pun berlanjut, sesekali diiringi tawa ketika topik bergeser ke cerita anak-anak yang mulai masuk sekolah atau kabar tetangga yang baru panen.
Bahasa tubuh Sertu Guntur santai sesekali menyandarkan punggung ke kursi, terkadang condong ke depan saat mendengar cerita warga.
Ia tak hanya menyampaikan pesan keamanan dan kebersihan, tetapi juga mendengarkan dengan penuh perhatian. “Kalau ada kejadian menonjol, langsung lapor ke saya atau Bhabinkamtibmas. Jangan takut, kita cari solusi bersama,” pesannya.
Bagi warga, momen seperti ini lebih dari sekadar ngobrol di warung. “Kalau Babinsa datang seperti ini, kami merasa dekat. Tidak kaku, seperti ngobrol dengan teman lama,” ujar seorang bapak sambil tersenyum lebar.
Secara terpisah, Danramil 08/Rumbai Barat Lettu Inf Simon Petrus Ginting memberikan apresiasi. “Komsos dengan pendekatan santai itu efektif. Warga jadi lebih terbuka, Babinsa bisa menyerap aspirasi, dan hubungan silaturahmi semakin kuat. Itulah tujuan kami, menjaga keamanan sekaligus menjaga hati masyarakat,” ungkapnya di ruang kerjanya.
Siang itu, warung kopi sederhana di Muara Fajar Barat menjadi saksi bagaimana secangkir kopi dan obrolan ringan mampu merajut kebersamaan. Di tengah hiruk-pikuk kota, kehangatan dan rasa persaudaraan tetap terjaga cukup dimulai dari sebuah meja kayu, tawa, dan telinga yang mau mendengar. (Pendim 0301)
Tulis Komentar