Sampah Menggunung di Sukajadi, Babinsa Delima Turun Tangan Kawal Pembersihan dan Tegur Warga Tak Peduli

Sampah Menggunung di Sukajadi, Babinsa Delima Turun Tangan Kawal Pembersihan dan Tegur Warga Tak Peduli

Pekanbaru, GarisKhatulistiwa.com - Meski sudah sering dibersihkan dan diberi imbauan tegas, tumpukan sampah kembali terlihat menggunung di salah satu sudut wilayah Kelurahan Delima, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru. Pemandangan memilukan ini menjadi simbol rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan.

Guna mengatasi persoalan yang berulang ini, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) turun langsung ke lokasi dengan menerjunkan satu unit alat berat excavator dan dump truck untuk mengangkat sampah yang telah memenuhi selokan dan gorong-gorong. Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari langkah darurat untuk mencegah banjir dan dampak kesehatan akibat lingkungan yang tercemar.

Di tengah proses pembersihan, Babinsa Koramil 06/Sukajadi Kodim 0301/Pekanbaru, Serka Toni Efendi, yang sedang melaksanakan patroli rutin, segera menghentikan laju sepeda motor dinasnya.

Ia turun tangan mengawal dan membantu mengamankan jalannya proses pembersihan agar berjalan tertib dan lancar, sekaligus memberikan imbauan langsung kepada warga sekitar.

“Kita tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah atau petugas kebersihan. Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan harus menjadi kebiasaan. Ini menyangkut kesehatan dan kenyamanan kita bersama,” ujar Serka Toni kepada awak media di lokasi, Sabtu (28/06/2025).

Ia juga menambahkan bahwa peran Babinsa bukan hanya menjaga stabilitas wilayah, tetapi juga hadir di tengah masyarakat untuk membangun kesadaran bersama, termasuk dalam isu kebersihan dan lingkungan hidup.

Nudi (42), warga RT 04 RW 01 Kelurahan Delima yang tinggal tak jauh dari lokasi penumpukan sampah, mengaku resah dengan kondisi tersebut.
“Setiap beberapa minggu pasti menumpuk lagi. Sudah ada larangan, tapi ada saja yang buang sembarangan, bahkan malam hari. Kami jadi merasa jengkel. Kalau lingkungan kotor, yang kena dampaknya juga kami,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Andi, pemuda setempat, yang menyebut perlunya sanksi sosial atau pengawasan lingkungan berbasis masyarakat. “Kalau bisa RT atau RW adakan ronda kebersihan, jadi ada kontrol. Mungkin juga pasang CCTV di titik-titik rawan pembuangan liar,” usulnya.

Danramil 06/Sukajadi, Kapten Inf M. Fadhil, saat dihubungi secara terpisah, menyatakan pihaknya akan terus memperkuat peran Babinsa dalam mengedukasi warga terkait pentingnya menjaga lingkungan.

“Peran Babinsa di wilayah tidak terbatas pada aspek keamanan. Kami mendorong Babinsa menjadi garda terdepan dalam membangun kesadaran kolektif, termasuk soal kebersihan lingkungan. Budaya gotong royong dan saling mengingatkan harus dihidupkan kembali,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi langkah cepat DLHK dan kerjasama lintas sektor dalam menangani persoalan lingkungan. Namun, menurutnya, upaya itu akan sia-sia jika tidak diikuti oleh perubahan perilaku masyarakat.

Kondisi lingkungan yang bersih tak hanya berpengaruh pada estetika kota, tetapi juga secara langsung berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Jika tumpukan sampah terus dibiarkan, ancaman penyakit seperti demam berdarah, diare, hingga infeksi pernapasan pun tak dapat dihindari.

Pembersihan sampah kali ini diharapkan menjadi momentum refleksi bersama. Tak cukup hanya petugas kebersihan dan aparat yang bergerak. Kepedulian terhadap lingkungan harus menjadi kesadaran kolektif, dimulai dari diri sendiri, dari rumah masing-masing.

“Lingkungan bersih adalah tanggung jawab bersama. Kita ingin Sukajadi dan Pekanbaru menjadi tempat yang nyaman, sehat, dan aman untuk generasi kita ke depan,” pungkas Danramil. (Pendim 0301)

 

TERKAIT