Ratusan Warga Gelar Aksi Damai di Depan Kantor Gubernur Riau, Tuntut Perlindungan Habitat Gajah dan Hutan Tesso Nilo

Ratusan Warga Gelar Aksi Damai di Depan Kantor Gubernur Riau, Tuntut Perlindungan Habitat Gajah dan Hutan Tesso Nilo

Pekanbaru, GarisKhatulistiwa.com — Sekitar 400 orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penyelamat Habitat Gajah Sumatera Wilayah Provinsi Riau menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Jadirejo Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Selasa (24/6/2025).

Aksi tersebut digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap kerusakan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) serta ancaman terhadap kelangsungan hidup Gajah Sumatera.

Massa mulai berkumpul sejak pukul 14.00 WIB di Jalan Cut Nyak Dien, lalu bergerak longmarch menuju Kantor Gubernur Riau sekitar pukul 14.15 WIB. Setibanya di lokasi, peserta aksi langsung menyampaikan orasi secara bergantian.

Korlap aksi, Daffa Hauzan Nabil membacakan lima tuntutan utama aliansi kepada pemerintah, khususnya kepada Satgas Penyelamatan Kawasan Hutan (PKH), yakni:

1. Mendesak Satgas PKH bertindak tegas menghentikan seluruh aktivitas ilegal di kawasan TNTN, termasuk pembukaan lahan tanpa izin, penanaman sawit ilegal, dan praktik pembalakan liar, sesuai dengan amanat Presiden Prabowo Subianto.

2. Menuntut pelaksanaan program restorasi ekosistem di kawasan Tesso Nilo yang rusak, secara transparan, partisipatif, dan berbasis masyarakat.

3. Mendorong kolaborasi antara Satgas PKH dan Polda Riau dalam penegakan hukum terhadap perusak hutan dan perampas kawasan konservasi, tanpa pandang bulu.

4. Meminta peningkatan patroli dan pengawasan terpadu dengan melibatkan masyarakat adat, lembaga konservasi, serta aparat penegak hukum.

5. Mendesak realisasi program perlindungan Gajah Sumatera yang menyeluruh, termasuk penguatan koridor satwa, pengamanan habitat, dan edukasi publik.

Selain Korlap, beberapa tokoh lainnya turut berorasi, Agel menyampaikan bahwa massa yang hadir adalah masyarakat asli Riau yang peduli lingkungan. Ia menekankan pentingnya menjaga hutan sebagai penyangga kehidupan dan penyelamat iklim.

“Hutan Tesso Nilo adalah paru-paru Riau. Jika rusak, kita semua akan merasakan dampaknya, termasuk cuaca ekstrem yang semakin panas,” ujarnya.

Sdr. Andre dan Sdr. Teguh juga menggarisbawahi tuntutan perlindungan hutan dan gajah, serta meminta adanya penegakan hukum yang tegas terhadap mafia lingkungan.

Sekitar pukul 14.43 WIB, massa aksi disambut oleh Kasatpol PP Provinsi Riau, Hadi. Ia mengapresiasi aksi damai yang berlangsung tertib dan menyampaikan bahwa aspirasi tersebut akan menjadi perhatian serius.

“Terima kasih atas kepedulian saudara-saudara semua. Mari kita jaga bersama lingkungan dan hutan Riau ini,” ucap Hadi.

Sebagai simbol dukungan terhadap pelestarian satwa, perwakilan massa menyerahkan boneka gajah kepada Kasatpol PP Provinsi Riau.

Selanjutnya, sekitar pukul 14.55 WIB, massa melanjutkan perjalanan menuju Kantor Kejaksaan Tinggi Riau untuk menyampaikan aspirasi serupa.

Aksi berlangsung dalam suasana tertib, aman, dan terkendali. (Rima)

TERKAIT