Hangat di Warung Uka, Babinsa Serka Wiyono dan Warga Bahas Kamtibmas dan Kebersihan Lingkungan

Pekanbaru, GarisKhatulistiwa.com - Di sebuah warung sederhana berukuran 5x8 meter di Jalan Uka, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani, suasana Minggu pagi terasa berbeda. Dinding kayu berwarna kuning dan merah memberi kesan cerah pada bangunan kecil itu, seolah menjadi magnet tersendiri bagi warga yang lewat.
Di dalamnya, tampak seorang pria berbaju loreng hijau duduk santai, bercengkrama akrab bersama warga. Pada lengan kirinya tertera tulisan "Babinsa".
Dia adalah Serka Wiyono, Babinsa dari Koramil 06/Sukajadi Kodim 0301/Pekanbaru. Di tengah kesibukannya melakukan patroli dan pemantauan wilayah binaan, ia menyempatkan diri singgah di warung tersebut untuk menjalin komunikasi sosial bersama masyarakat setempat.
“Ini bagian dari tugas kami sebagai Babinsa, tidak hanya mengawasi wilayah, tapi juga membaur, mendengarkan, dan memahami kehidupan masyarakat secara langsung,” ujar Serka Wiyono, sambil tersenyum hangat.
Pertemuan itu berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Di meja kayu panjang yang mulai dipenuhi hidangan pesanan, perbincangan mereka mengalir mulai dari isu keamanan lingkungan (kamtibmas), peran pemuda, hingga soal kebersihan lingkungan yang menjadi perhatian bersama.
“Tadi kami bahas juga pentingnya jaga malam di RT, terus persoalan sampah liar. Warga ada yang usul dibuat spanduk larangan buang sampah sembarangan, itu bagus juga,” tambahnya.
Sesekali terdengar canda tawa pecah, menandakan kedekatan emosional antara aparat teritorial dan warga binaannya. Warung itu bukan sekadar tempat makan, melainkan ruang dialog yang hidup dan menyatu dengan denyut masyarakat.
Dihubungi secara terpisah, Danramil 06/Sukajadi, Kapten Inf M. Fadhil, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif anggotanya tersebut.
“Komunikasi sosial adalah bagian penting dari pendekatan teritorial TNI. Apa yang dilakukan Serka Wiyono itu adalah contoh nyata bahwa Babinsa harus hadir, menyatu, dan menjadi solusi di tengah masyarakat. Kita dorong terus pendekatan humanis seperti ini,” ujar Kapten Fadhil.
Menurutnya, warung-warung kecil seperti di Jalan Uka memiliki nilai strategis sebagai titik pertemuan informal antara aparat dan warga.
“Kadang informasi penting soal lingkungan, keamanan, dan dinamika sosial itu justru muncul dari obrolan santai di warung. Itu kenapa pendekatan ini kita pertahankan dan dorong,” tambahnya.
Langkah kecil seperti yang dilakukan Serka Wiyono menjadi bagian dari strategi besar TNI dalam membangun ketahanan wilayah dari akar rumput. Dan di warung kayu bercat kuning-merah itu, wajah kebersamaan dan semangat menjaga negeri terpancar nyata bukan hanya lewat seragam, tapi dari secangkir kopi dan diskusi hangat tentang masa depan lingkungan bersama. (Pendim 0301)
Tulis Komentar