Warung Kopi, Tempat Babinsa Sertu Jhoni Janan dan Warga Menyeduh Rasa dan Cerita

Warung Kopi, Tempat Babinsa Sertu Jhoni Janan dan Warga Menyeduh Rasa dan Cerita

Pekanbaru, GarisKhatulistiwa.com - Pagi belum begitu terik. Di salah satu sudut warung kopi sederhana di Kelurahan Pulau Karomah aroma kopi hitam, sarapan pagi dan gorengan hangat menguar perlahan. Tak jauh dari pintu masuk, tampak seorang pria berseragam loreng duduk santai di antara deretan bangku kayu, bercengkerama hangat dengan warga. Dialah Sertu Jhoni Janan, Babinsa dari Koramil 06/Sukajadi Kodim 0301/Pekanbaru.

Rabu pagi itu (11/6/2025), warung kopi berubah menjadi tempat di mana rasa dan cerita bercampur dalam cangkir-cangkir penuh kehangatan. Sertu Jhoni tidak datang untuk mengatur atau memberi arahan formal. Ia datang sebagai sahabat, sebagai bagian dari masyarakat, menyapa, mendengar, dan bercanda menyatu dalam kehidupan warga yang dibinanya.

Obrolan mengalir ringan. Ada yang membahas harga cabai yang naik, ada pula yang menyinggung rencana gotong royong membersihkan selokan akhir pekan nanti. Kadang tawa pecah karena candaan Pak Rahim, buruh angkut yang gemar menyelipkan humor satir. Tapi di sela gelak itu, muncul juga percakapan serius tentang keamanan lingkungan dan peran pemuda yang kian renggang dari kegiatan sosial.

“Kadang lebih banyak hal yang saya tahu dari warung kopi ini ketimbang dari laporan formal,” ungkap Sertu Jhoni sambil tersenyum. Duduk bersama mereka seperti ini, saya bisa tahu apa yang sedang mereka pikirkan, keluhkan, atau rencanakan.

Bagi warga, kehadiran Jhoni bukan hal baru. Ia dikenal ramah dan tak segan menyingsingkan lengan jika dibutuhkan dalam kegiatan masyarakat. Entah itu menambal jalan rusak, ikut gotong royong, atau sekadar mendengarkan curhatan warga yang risau akan anak mudanya yang mulai jarang pulang ke rumah.

“Babinsa kami ini orangnya nggak banyak gaya. Kadang dia duluan yang angkat cangkul kalau ada kerja bakti,” kata Hendri (47), pelanggan tetap warung kopi itu. “Di sini, dia bukan tentara. Dia bagian dari kami.”

Kapten Inf M. Fadhil, Danramil 06/Sukajadi dihubungi secara terpisah, menyebutkan bahwa pendekatan humanis seperti inilah yang menjadi ciri khas Babinsa di wilayahnya.

“Kami dorong setiap Babinsa untuk tidak hanya hadir secara fisik, tapi juga secara emosional. Mereka harus jadi tempat masyarakat bertanya, bersandar, dan percaya. Sertu Jhoni, saya lihat, menjalankan itu dengan sangat baik,” ungkapnya.

Di tengah derasnya arus digital dan formalitas dalam relasi sosial, warung kopi masih jadi ruang sederhana yang menyatukan banyak hal. Di sana, tugas negara dan keramahan rakyat bisa duduk berdampingan. Bagi Sertu Jhoni Janan, setiap teguk kopi di pagi hari bukan hanya menghangatkan tubuh, tapi juga menguatkan jalinan antara TNI dan rakyat dari hati ke hati. (Pendim 0301)

 

TERKAIT