PWI Bengkalis Hadiri Rakor MUI Bersama Stakeholder, Bahas Dugem dan Tempat Hiburan Malam

Bengkalis, GarisKhatulistiwa.com — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bengkalis turut ambil bagian dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkalis, Jumat (16/5/2025) pagi.
Rakor ini membahas maraknya keberadaan Tempat Hiburan Malam (THM) yang dinilai berpotensi menimbulkan penyakit masyarakat (pekat) seperti dugem dan peredaran minuman keras.
Pertemuan yang digelar di Sekretariat MUI Jalan Antara itu juga dihadiri sejumlah stakeholder penting seperti Pemkab Bengkalis (diwakili Asisten I Andris Wasono), LAMR, Kemenag, TNI/Polri, Satpol PP, DPRD, ormas, tokoh agama, serta PWI Bengkalis sebagai unsur media yang strategis dalam mengawal isu-isu sosial.
Ketua MUI Kabupaten Bengkalis, Buya Amrizal, menyampaikan bahwa Rakor ini digelar guna merumuskan langkah konkret dalam menangani pekat di daerah, termasuk mendorong peran media dalam memberikan edukasi dan menyuarakan nilai-nilai moral di tengah masyarakat.
“Kami mengapresiasi kehadiran PWI dalam Rakor ini. Wartawan memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang benar dan menyadarkan masyarakat akan bahaya penyakit masyarakat,” ujar Buya Amrizal.
Rakor tersebut menghasilkan beberapa poin penting:
1. Pengaktifan Kembali Tim Pemberantasan Pekat
MUI mendorong dibentuknya tim gabungan dari unsur pemerintah dan masyarakat untuk melakukan razia dan pengawasan secara rutin, bahkan hingga ke desa-desa.
2. Pengawasan Ketat terhadap Perizinan Usaha THM
Tim teknis perizinan diminta menjalankan fungsi dengan profesional dan menindak tegas setiap pelanggaran.
3. Penerbitan Maklumat oleh MUI dan Tokoh Agama
MUI akan mengeluarkan maklumat resmi serta menyusun materi dakwah untuk mencegah berkembangnya budaya hedonisme yang merusak moral generasi muda.
Andris Wasono, selaku Asisten I Setdakab Bengkalis, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti hasil Rakor tersebut. “Kami akan menyampaikan hasilnya ke pimpinan daerah untuk diambil langkah lanjut sesuai rekomendasi yang ada,” ucapnya.
Sementara itu, PWI Bengkalis menyatakan komitmennya untuk terus menyuarakan persoalan sosial dan menjaga keseimbangan informasi di tengah masyarakat. “Kami siap berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat serta mengawal rekomendasi Rakor ini,” ujar perwakilan PWI dalam sesi dialog.
Dengan sinergi antara pemerintah, tokoh agama, aparat keamanan, dan media, Rakor ini diharapkan menjadi titik awal penertiban THM dan perbaikan moralitas di Kabupaten Bengkalis. (**)
Tulis Komentar