Bau Busuk Sampah di Jalan Asofa, Warga Labuh Baru Barat Kecewa: Dimana DLHK dan Pihak Ketiga?

Sampah yang menggunung disekitaran jalan Asofa Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru

Pekanbaru, GarisKhatulistiwa.com – Tumpukan sampah yang menggunung di Jalan Asofa Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, memicu kekecewaan warga. Bau busuk yang menyengat dari sampah liar di bahu jalan, tepat di depan kantor camat, menciptakan kontras yang mencolok dengan jalan yang baru saja diperbaiki. Kondisi ini semakin memperburuk lingkungan pasca banjir yang melanda Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Amrial, warga setempat mengaku terganggu dengan keberadaan sampah yang terus menumpuk tanpa penanganan maksimal. “Kami sangat terganggu. Setiap hari, pagi, siang, malam kami melintasi jalan ini. Anak-anak kami juga bersekolah di dekat sini, dan bau sampah ini sangat mengganggu kesehatan, bahkan membuat kami mual,” ujarnya. Ia juga menyayangkan bahwa perbaikan Jalan Asofa menjadi sia-sia jika kebersihan lingkungan diabaikan.

Sementara itu, Sekretaris Camat Payung Sekaki Abdullah S. STP saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa pihak kecamatan telah berulang kali melaporkan permasalahan ini ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru serta pihak ketiga yang bertanggung jawab atas pengangkutan sampah. Namun, hingga saat ini, sampah masih belum teratasi secara menyeluruh.

Pengangkutan Sampah Tidak Maksimal

Menurut Sekcam, sampah memang diangkut setiap hari, tetapi jumlah armada yang dikerahkan tidak mencukupi. “Setiap hari hanya satu mobil pengangkut sampah yang datang. Dengan tumpukan sebanyak ini, pasti ada sisa setiap harinya. Ditambah lagi sampah yang dibuang masyarakat keesokan harinya, maka semakin lama semakin menumpuk,” jelasnya.

Pihak kecamatan telah berkoordinasi dengan RT/RW dan lurah untuk meningkatkan pengawasan dan sosialisasi pengelolaan sampah. Meski begitu, ia menegaskan bahwa tanggung jawab utama tetap berada di tangan DLHK dan pihak ketiga yang telah ditunjuk untuk menangani kebersihan Kota Pekanbaru.

Warga Menunggu Aksi Nyata Pemerintah

Tumpukan sampah di Jalan Asofa menjadi cerminan dari lemahnya pengelolaan kebersihan di Pekanbaru. Warga mempertanyakan komitmen pemerintah kota dalam mewujudkan janji kesejahteraan masyarakat.

"Sebagai perpanjangan tangan Walikota, kami mengimbau warga untuk membuang sampah pada tempatnya dan pada waktu yang ditentukan. Namun, kami juga menuntut DLHK dan pihak ketiga untuk bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan, khususnya di Kecamatan Payung Sekaki," tegas Abdullah.

Kini, warga menunggu aksi nyata dari pemerintah. Sampah yang terus menumpuk bukan hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat semakin memburuk dan menimbulkan masalah baru bagi warga sekitar.

Di mana DLHK dan pihak ketiga? Kapan janji Walikota untuk kota yang bersih dan sehat akan terwujud? Warga Pekanbaru menanti solusi yang nyata, bukan sekadar janji. (**)

 

TERKAIT