Awal Januari, BPJS Hentikan Kerjasama dengan RS Efarina, Warga Pangkalan Kerinci Keluhkan Akses Layanan Kesehatan

Pangkalan Kerinci, GarisKhatulistiwa.com - Kebijakan baru yang mengubah sistem rujukan rumah sakit di Pangkalan Kerinci dapat menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat desa, terutama dalam hal aksesibilitas dan kecepatan pelayanan kesehatan.
Tanpa adanya rujukan rumah sakit terdekat, masyarakat mungkin kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis yang cepat dan efisien, terutama di daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan besar.
Dalam situasi ini, penting untuk ada sosialisasi yang jelas mengenai perubahan kebijakan, serta alternatif solusi agar masyarakat tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan dengan mudah.
Pemerintah daerah juga sebaiknya mempertimbangkan penguatan fasilitas kesehatan setempat atau menyediakan transportasi untuk mengakses rumah sakit yang lebih jauh.
Harapan masyarakat agar RS Efarina kembali menjalin kerjasama dengan BPJS sangat wajar, mengingat jarak yang jauh menuju rumah sakit lain bisa menyulitkan pasien, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil seperti Pangkalan Kerinci.
Dengan adanya kerjasama antara RS Efarina dan BPJS, diharapkan pasien bisa memperoleh akses perawatan medis tanpa harus menempuh perjalanan jauh yang memakan waktu dan biaya.
Selain itu, kerjasama ini akan membantu mengurangi beban bagi masyarakat yang mengandalkan BPJS sebagai jaminan kesehatan mereka. Pemerintah dan pihak rumah sakit dapat mempertimbangkan kebutuhan ini dalam rangka meningkatkan layanan kesehatan yang lebih merata dan mudah diakses.
Keputusan BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru untuk menghentikan kerjasama dengan tiga rumah sakit dan tiga praktik dokter di Riau mulai 1 Januari 2025 tentu menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat, khususnya bagi mereka yang bergantung pada fasilitas kesehatan tersebut untuk pengobatan menggunakan layanan BPJS.
Dengan penghentian kerjasama ini, warga yang biasa berobat di rumah sakit atau praktik dokter tersebut harus mencari alternatif rumah sakit atau dokter lain yang mungkin lebih jauh dan mengharuskan mereka menambah biaya atau waktu perjalanan.
Keputusan ini menambah tantangan bagi masyarakat yang membutuhkan akses kesehatan yang mudah dan terjangkau.
Oleh karena itu, diharapkan ada upaya dari BPJS Kesehatan dan pemerintah daerah untuk mencari solusi yang dapat meminimalkan dampak negatif bagi masyarakat, seperti memperluas jaringan kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain atau meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan di rumah sakit yang masih bekerja sama.
Selain itu, komunikasi yang jelas dan edukasi kepada masyarakat terkait perubahan ini sangat penting agar mereka bisa segera beradaptasi dan mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil.
Kehilangan akses peserta JKN di Pelalawan, khususnya terkait dengan RS Efarina, dapat menambah kekhawatiran bagi banyak orang yang bergantung pada layanan rumah sakit tersebut.
RS Efarina telah menjadi salah satu fasilitas kesehatan penting bagi masyarakat setempat, dan penghentian kerjasama dengan BPJS Kesehatan akan menyulitkan pasien dalam memperoleh perawatan medis yang mereka butuhkan, terutama bagi yang memiliki kondisi kesehatan serius atau membutuhkan layanan khusus.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diharapkan pihak BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru dapat mencari solusi alternatif, seperti menjalin kerjasama dengan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain yang lebih dekat dengan masyarakat Pelalawan, agar mereka tetap bisa mengakses layanan kesehatan tanpa harus menempuh perjalanan jauh.
Selain itu, penting juga untuk memperkuat fasilitas kesehatan di tingkat lokal sehingga pasien tetap bisa mendapatkan perawatan yang memadai meski tidak menggunakan rujukan rumah sakit besar.
Penyuluhan dan informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai perubahan ini juga sangat diperlukan untuk mengurangi kebingungan dan kecemasan.
Warno, Kepala Desa Sialang Indah mengharapkan agar BPJS Kesehatan kembali menjalin kerjasama dengan RS Efarina sangat beralasan, mengingat manfaat yang dirasakan oleh warga setempat.
"Dengan adanya kerjasama antara RS Efarina dan BPJS, warga Sialang Indah bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang lebih mudah, cepat, dan terjangkau, tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke rumah sakit lain," terangnya.
Keberlanjutan kerjasama ini tentunya sangat penting bagi masyarakat yang sangat bergantung pada fasilitas tersebut, terutama bagi mereka yang membutuhkan pengobatan rutin atau perawatan medis yang lebih kompleks.
Pihak BPJS diharapkan mempertimbangkan dampak sosial dan kesehatan yang bisa timbul akibat penghentian kerjasama ini dan mencari solusi agar akses layanan kesehatan tetap terjaga bagi masyarakat Sialang Indah.
Selain itu, komunikasi yang jelas mengenai kebijakan ini juga sangat diperlukan agar masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.
"Karena, warga Sialang Indah sangat diuntungkan selama BPJS kerjasama dengan pihak RS Efarina. Kami mohon dengan segala hormat mudah-mudahan keduanya ini akan kerjasama lagi sehingga kami sebagai warga bisa terlayani dengan baik di RS Efarina," harap Warno. (**)
Tulis Komentar