Junaidi Terpilih Pimpin DPD HNSI Riau 2025–2030, Siap Perkuat Nelayan Menuju Laut Berkelanjutan

Pekanbaru, GarisKhatulistiwa.com — Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Riau yang digelar di Hotel Furaya, Pekanbaru, resmi menetapkan Junaidi sebagai Ketua DPD HNSI Riau untuk periode 2025–2030.
Ia terpilih secara aklamasi setelah mendapat kepercayaan penuh dari seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang hadir, Jumat (11/07/2025).
Musda kali ini dihadiri oleh perwakilan dari 10 DPC HNSI kabupaten/kota di Riau. Dalam suasana penuh kekeluargaan dan semangat perubahan, seluruh peserta menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan Junaidi yang dinilai mampu membawa HNSI Riau ke arah yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan nelayan.
“Terima kasih atas amanah ini. Tugas besar telah menanti, dan saya siap memperkuat struktur kelembagaan serta memperjuangkan kemandirian nelayan di seluruh wilayah Riau,” ujar Junaidi, usai ditetapkan sebagai ketua.
Dalam pidato perdananya, Junaidi menekankan dua fokus utama dalam masa kepemimpinannya:
1. Penguatan kelembagaan: memastikan organisasi HNSI memiliki struktur yang solid dari tingkat desa hingga provinsi.
2. Kolaborasi lintas sektor: menjalin sinergi dengan pemerintah dan stakeholder lainnya dalam pengelolaan sumber daya perairan secara berkelanjutan.
Menurutnya, nelayan tidak boleh lagi hanya menjadi pelaksana, melainkan juga harus menjadi subjek utama dalam pembangunan kelautan dan perikanan.
Musda turut dihadiri Sekretaris Jenderal DPP HNSI, Dr. Ir. Anton Leonard, SP, MM, yang memberikan arahan strategis. Ia menegaskan bahwa kebangkitan HNSI Riau sangat tergantung pada soliditas dan peran aktif DPC.
“Riau ini kaya potensi. Sungai panjang, laut luas, jenis ikan beragam. Budidaya juga besar. Yang dibutuhkan sekarang adalah semangat dan penggerak dari DPC untuk membina para nelayan,” tegas Anton.
Ia menambahkan bahwa letak geografis Riau sangat strategis karena berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
“Buyer-nya dekat, pasar internasional tinggal seberang. Potensi ekspor kita sangat besar. Tinggal bagaimana kita mengemasnya,” ujarnya.
Anton juga menekankan bahwa kesejahteraan nelayan tidak hanya ditentukan oleh hasil tangkapan, tetapi juga oleh pembinaan yang berkelanjutan dan penguatan organisasi nelayan.
Musda ini bukan hanya ajang pergantian kepemimpinan, melainkan menjadi titik tolak pembaruan HNSI Riau. Dalam arah program strategis ke depan, HNSI menargetkan:
1. Penguatan struktur organisasi dari tingkat desa hingga provinsi
2. Pendampingan nelayan dalam akses pasar, teknologi, dan pelatihan
3. Sinergi aktif antara pemerintah, masyarakat pesisir, dan pelaku industri perikanan
4. Pengelolaan sumber daya laut yang adil, lestari, dan berpihak pada kesejahteraan nelayan
Dengan Junaidi di pucuk kepemimpinan, dan dukungan kuat dari DPC, DPP, serta pemerintah daerah, HNSI Riau menatap masa depan dengan penuh optimisme.
“Kalau organisasi ini kuat dan pembinaannya tepat, maka nelayan kita bukan hanya sejahtera, tapi juga naik kelas. Baik di pasar lokal maupun internasional,” pungkas Anton Leonard.
Angin perubahan kini berhembus di pesisir-pesisir Riau. Kepemimpinan baru ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara nelayan tradisional dan masa depan yang lebih modern, mandiri, dan berdaya saing.
Dengan fondasi yang semakin kuat dan semangat kolaboratif yang terjaga, HNSI Riau di bawah kepemimpinan Junaidi siap membawa nelayan menuju masa depan yang lebih cerah dan bermartabat. (***)
Tulis Komentar